author: Lanh a.k.a Lanh Hyo Woo
genre: PG15/Romance teenager/straight
pairing:
- Lanh as Han Ji Woo
- Micky Yoochun DBSK
- etc
"Ji Woo, kemari nak.. Ayo ikut umma.."
"tidak.. Aku masih ingin bernafas! Aku tdk mau ikut!"
"apa kau tidak ingin bertemu umma? Kau akan bahagia disini.."
"tidak umma! Aku masih ingin hidup!"
"ji woo.."
"andwae! Lepaskan aku umma! Lepaskaan!"
"aaaah..!, hosh..hosh.." mimpi itu lagi! Mimpi yg menyeramkan itu datang lagi. Mimpi itu seakan mengajakku pada kematian untuk menyusul umma. Tidak.. Aku akan baik-baik saja.. Aku akan baik2 saja.. Huuft..
"ji woo?? Ada apa? Kau baik2 saja di dalam?" tiba-tiba bibi yeung mengetok pintu kamar.
"ne.. Aku tidak apa2 bi.."
"turunlah, sarapan sudah siap"
"ne.."
namaku Han Ji Woo. Aku yatim piatu yang diasuh oleh bibiku. Orangtuaku meninggal saat aku kecil. Salah satunya ummaku, yang meninggal karena penyakit paru2 akut. Aku yg sekarang hanya menerima kondisi, setelah vonis dokter mengatakan aku mengidap penyakit itu juga yg diturunkan oleh ummaku. Aku sempat shock, tapi aku hanya menerima takdir. Setidaknya aku masih punya semangat untuk hidup.
"sup!" teriakku saat melihat hidangan di atas meja makan.
"sup ini khusus bibi buatkan untukmu, ji woo" kata bibi sambil memperlihatkan senyumnya.
"jinjja? Gomawoyo bibi Yeung!" kataku kemudian sambil menyantap nasi sup itu.
Aku sangat menyayangi bibi Yeung. Dia sudah seperti ibu kandungku. Dia memang sudah janda dan anak satu2nya juga telah meninggal dunia. Kami hanya hidup berdua dalam kesederhanaan. Walaupun begitu, aku cukup bahagia dengan hidupku sekarang.
"ahh.. Kenyangnya.." ucapku sambil mengelus perutku yang sudah kenyang.
"cepatlah bergegas sayang. Nanti kamu terlambat"
"ne.. Gomawo makanannya bibi. Aku berangkat dulu!!"
"hati-hati!"
aku kemudian melangkah keluar rumah dan beraktifitas seperti biasa. "kurang 10 menit!" kagetku saat melihat arloji di tangan kiriku sudah menunjukkan pukul 7.50. Kupercepat langkahku menuju halte bis, dan syukurlah aku tidak ketinggalan bis.
20 menit sudah berlalu. Kini aku turun dari bis dan bergegas ke tempatku bekerja, Dong Bang Mart. Sudah 1 tahun aku bekerja disini smenjak kelulusan SMA. Dengan bekerja di tempat inilah aku bisa mencukupi kehidupanku dan bibiku sehari2.
"kau terlambat 10 menit!" kata managerku sesampainya aku di ruang pegawai.
"a..mianhaeyo, saya berjanji tidak akan mengulanginya.." ujarku kemudian membungkuk dihadapannya.
"cepatlah bergegas!" perintahnya. Kemudian aku meninggalkan ruang pegawai dan langsung ke posisiku sebagai pelayan restoran ini. "Masih pagi saja pelanggan sudah sebanyak ini, sepertinya hari ini kalian akan lebih sibuk.." celoteh orang disebelahku tiba2.
"ya! Yunho-sshi! Kau mengagetkanku! Sejak kapan kau.."
"sudah dari tadi! Bukannya kau yg datang terlambat?!"
"o..iya.. Mianeyo.."
"jangan sering2 terlambat, bisa2 kau dipecat."
"ne, arasseo!"
"yasudah, bekerjalah dengan baik!" katanya sambil menepuk pelan kepalaku kemudian berlalu pergi. Dia Jung Yunho. Asisten manager restoran ini. Walaupun jabatannya lebih tinggi dariku tapi hubungan kami sangat akrab seperti kakak adik. semua pegawai disini terheran2 melihat keakraban kami. Tentu saja karena dia dulu adalah kakak kelasku saat SMA. Dia sangat ramah dan sering membantuku. Berkat bantuannya jugalah aku bisa diterima bekerja di restoran ini. Aku berhutangbudi padanya.
"silahkan pesanannya. Selamat menikmati.." layanku pada pelanggan. Aku berusaha sebaik mungkin melayani pelanggan walaupun dandananku sudah sedikit agak lusuh karena kelelahan melayani banyak pelanggan.
Kling..kling.. Lonceng kecil di pintu masuk berdencing pertanda ada pelanggan yang datang. Aku merapikan penampilanku sekedarnya. "1 meja untuk 1 orang!" kata seorang parnerku. "baik!" tanggapku ligat.
Kling.kling… bel kecil yang tergantung di pintu masuk rastoran berdencing, menandakan ada pelanggan yang masuk. Aku pun bergegas dan sedikit merapikan dandananku yang sedikit berantakan karena kelelahan.
“1 meja untuk 1 orang!” perintah partnerku setelah menyambut kedatangan pelanggan tadi.
“baik!” tanggapku.
“silahkan, ini menu anda, mau pesan apa?” kataku sambil menyodorkan menu restoran ini.
“aku tidak butuh. dimana Yunho?” kata pelanggan ini tanpa beban.
“hah??” responku seperti salah dengar.
“aku mau bertemu Yunho! Tolong panggilkan dia! ” perintahnya tak segan2. Apa2an orang ini??
to be continued....
0 komentar:
Posting Komentar