Welcome!!

Annyeong fanfict lovers!!

Blog ini aku buat khusus Fanfict dari idola-idola kita sampai anime juga. Blog ini lagi masa debut jadi postingannya belum terlalu banyak. Tapi authors bakal bikin banyak ff yang keren2 deh!

mohon kerjasamanya buat kemajuan blog ini. And don't forget to leave comment(s) after read this blog!!

thanks... (_ _)

Lists

FF|I'm Not Her|我不是她|

Genre: romance, Chapter 1a-2b
status: in progress

FF/Don't say goodbye/

genre: PG15/Romance teenager/straight/Chapter 1-10(end)
status: complete

FF/Don't say goodbye/Bonus Chapter

genre: PG15/Romance teenager/straight

FanFict/Utakatta Hanabi/Anime Naruto/1shoot

genre : romance, 1 shoot

FanFict DBSK/Together/comedy/

genre: comedy/teenager/friendship Chapt1
status: in progress

Fanfic || more than a teacher || 1shoot part1-2(end)

genre: teenager/romance

The murderer is my secret admirer

Rat : NC 17( violence)/one shoot/straight yoosu

goodbye my lover


cast :yunjae and others
rat :NC 17
mention : mpreg,angst,violence, 1shoot

Let U Go

pairing: yunjae n other
Rating: PG13/Yaoi
Genre: Romance, angst, 1shoot

dreaming in ‘bolong’ afternoon

special fanfict
status: complete

SAME but DIFFERENT

special fanfic
status: complete

You only love my love | Straight | DB5K

genre: T / Romance Hurt
status: in progress

Selasa, 11 Januari 2011

FF/Don't say goodbye/Bonus Chapter

itle: Don't say goodbye [bonus chapter]

author: Lanh a.k.a Lanh Ji Woo

genre: PG15/Romance teenager/straight

pairing:
- Lanh as Han Ji Woo
- Micky Yoochun DBSK


Angin di sore membelai rambut ji woo dengan lembut. Sinar mentari yang kemerahan tidak lagi menyilaukan matanya. Meski begitu tak jadi penghalang baginya untuk menikmati pemandangan yang membentang indah di depan matanya. Laut yang berkilauan dan suara debur ombak yang menggetarkan hati, dan warna langit yang kuning kemerahan sangat indah bak lukisan. Ia menghirup udara perlahan2 dari atas sini, kuil hara. Tempat yang tak pernah ia lupakan dengan seseorang yang sangat berharga. Menunggu detik2 matahari tenggelam, dan merasakan hawa dingin yang menusuk kulit. Semua bagaikan terulang kembali baginya. Namun saat itu masih ada tersimpan keresahan dalam hatinya, ‘apakah ia akan segera kembali?’. Keresahan itu kini sudah hilang, larut dalam kebahagiaan bersama seseorang yang berharga itu, yoochun. Dia tidak akan kembali, karena takdir menentukan, dia akan bertugas di Korea dalam jangka waktu yang lama.

“lihat!” yoochun mengacungkan telunjuknya kearah matahari yang tenggelam tepat didepannya.

“wah.. indah!” ji woo memperhatikan apa yang ditunjuk yoochun dengan mata berbinar2.

“sudah lama, kita tidak kemari” yoochun mulai membuka topic pembicaraan.

“ne! seperti nostalgia..” balas ji woo sambil tersenyum manis.

“hmm.. kau masih ingat? Saat kita sedang asyik melihat pemandangan kau bertanya apakah aku akan kembali ke amerika atau tidak. Lalu kemudian kau menangis saat aku bilang ‘ya’.”

“emm, ya. Masih” jawab ji woo singkat. Sebenarnya ia malu mengingat ia menangis saat mengetahui yoochun akan kembali waktu itu. Namun ternyata tampaknya yoochun masih ingat betul.

“hem,hm..” yoochun tertawa kecil.

“ya! Kenapa kau tertawa?!”

“ah,, anniya.. hem, aku pikir kau masih membenciku sejak ricuh di Dong bang resto, tapi nyatanya kau menangis dan tidak mengizinkanku kembali ke amerika.. aku berpikir, kau sangat lucu.”

“ya! Sama sekali tidak lucu!” wajah ji woo memerah. Tak ia sangka bahkan yoochun masih ingat kejadian di dong bang resto waktu itu.

“haha.. jangan ngambek, nanti kambuh lagi lo..”ledek yoochun.

Ji woo memanyunkan bibirnya.

Yoochun membuka jaket yang ia kenakan kemudian memakaikannya ke badan ji woo.

“hari sudah mulai dingin..” katanya. Ji woo masih saja pasang muka semraut. Yoochun kemudian tersenyum ringan.

“tapi, aku sama sekali tidak menganggap sikapmu aneh waktu itu. Justru aku juga sangat mengharapkan aku bisa tinggal lebih lama lagi di korea. Ketika kau menangis, aku terharu karena aku punya seseorang yang menjadi tempatku pulang ke Korea. Gomawoyo..” ungkap yoochun dengan wajah yang polos.

“eh?” ji woo seperti baru saja sadar dari tidurnya.

“kau ini..” yoochun yang geram dengan respon ji woo menarik bahu ji woo hingga kini mereka saling berhadapan sekarang. Mereka saling bertatapan, ji woo menatap yoochun dengan penuh tanda tanya. Yoochun tersenyum sekilas. Kemudian perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah ji woo dan mendaratkan ciuman di bibir ji woo. Ciuman yang lembut.

Hari yang dingin saat itu perlahan menjadi terasa hangat.


**********end***************

0 komentar:

Posting Komentar