Welcome!!

Annyeong fanfict lovers!!

Blog ini aku buat khusus Fanfict dari idola-idola kita sampai anime juga. Blog ini lagi masa debut jadi postingannya belum terlalu banyak. Tapi authors bakal bikin banyak ff yang keren2 deh!

mohon kerjasamanya buat kemajuan blog ini. And don't forget to leave comment(s) after read this blog!!

thanks... (_ _)

Lists

FF|I'm Not Her|我不是她|

Genre: romance, Chapter 1a-2b
status: in progress

FF/Don't say goodbye/

genre: PG15/Romance teenager/straight/Chapter 1-10(end)
status: complete

FF/Don't say goodbye/Bonus Chapter

genre: PG15/Romance teenager/straight

FanFict/Utakatta Hanabi/Anime Naruto/1shoot

genre : romance, 1 shoot

FanFict DBSK/Together/comedy/

genre: comedy/teenager/friendship Chapt1
status: in progress

Fanfic || more than a teacher || 1shoot part1-2(end)

genre: teenager/romance

The murderer is my secret admirer

Rat : NC 17( violence)/one shoot/straight yoosu

goodbye my lover


cast :yunjae and others
rat :NC 17
mention : mpreg,angst,violence, 1shoot

Let U Go

pairing: yunjae n other
Rating: PG13/Yaoi
Genre: Romance, angst, 1shoot

dreaming in ‘bolong’ afternoon

special fanfict
status: complete

SAME but DIFFERENT

special fanfic
status: complete

You only love my love | Straight | DB5K

genre: T / Romance Hurt
status: in progress

Senin, 21 Februari 2011

NEW FF/YOOSU/STRIGHT/ANGST,CEATH CHARA,FULL OF BLOOD/NC17

Tittle : The murderer is my secret admirer

Rat : NC 17( violence)/one shoot/straight yoosu

Cast : YooSu,tvxq,uruha the gazette,Jea Brown eyed girls, Seulong 2am

Author : Kim Yuuga (yuuga is back,the dark queen yuuga)

Summary : Park Yoochun, seorang anak pengusaha kaya terkenal, yang terkenal ramah,tampan,berwibawa dan sangat santun.

Siapa sangka dibalik semua itu ia punya rahasia terpendam yang dimilikkinya. Sebuah darah terkutuk mengalir didirinya, sebuah darah pembunuh yang mungkin akan merubah hidupnya.. ya,

Siapa sangka seorang gadis muda bernama kim junsu mampu merubah hidupnya menjadi kelam,hitam,jahat dan penuh darah….

Changmin POV

Aku berjalan dengan perasaan takut ke dalam sel rumah sakit jiwa di rumah sakit ayahku Jung yunho,sosok figure ayah yang sama sekali tak kukenal karena ia sudah meninggal ketika aku masih bayi.

Sebagai dokter kepala disini,ini kali pertama aku menginjakkan kaki di korea ketika mendengar pembunuh keluargaku berhasil ditemukan, ya…

Pembunuh, dia berhasil membunuh, appa,eomma dan juga ahjummaku bersamaan, lelaki ini berhasil melakukannya dan ia ditemukan dalam keadaan tidak waras. Untung saja Jea eomma(begitu aku memanggilnya) dan seulong appa,merawatku,menyayangiku seperti putranya sendiri. Karena jea eomma adalah kakak dari eommaku yang tak pernah kuketahui seperti apa figure nya.. orang ini yang telah membuatku menjadi seorang yatim piatu Dan aku harus menjadi dokter yang menanganinya dengan mengesampingkan urusan pribadiku karena pihak keluarganya membayar kami mahal untuk ini..

Aku berjalan kearah sel nya,ku lihat seorang lelaki yang tidak pernah kelihatan tua sedang duduk diam disana, kedua tangannya dibiarkan bebas tetapi kakinya dirantai yang berpusat kepada sebuah bola besi yang tidak bisa membuatnya bergerak bebas.

Rambutnya yang panjang ikal itu hampir menutupi kedua matanya (yoochun di ayyy girl,ingat aja)

Kantung matanya terlihat hitam,mungkin karena dia jarang tidur. Tidak ada senyum yang terkembang dari bibir merah tipis diwajahnya. Hanya tatapan sinis yang kosong dan agak menyeramkan.

Aku merinding, tiba-tiba saja seperti itu. Lelaki ini, kali pertama aku menjumpai orang seperti nya,

Rasa misterius dan seram benar-benar tergambar dari wajah dinginnya. Aku menghela nafas,

Aku harus berjuang merubahnya, pikirku.

“selamat siang park yoochun-sshi…”

Sapaku ramah, kemudian aku memasukki ruangannya dan duduk didekatnya, disebuah bangku yang diletakkan khusus bagi para tamu rumah sakit.

Yoochun hanya menatapku sinis kemudian menoleh kearah lain

“yoochun-sshi bagaimana kabarmu?”

Ujarku sewajar mungkin, dia menatapku dan tersenyum sinis

“apa kau bisa melihatku sekarang?kau lihat bagaimana kabarku?baik?bisakah kau membukakan borgol dikaki ini?”

Dan setelah itu kau akan membunuhku juga?jangan bermimpi. Ujarku dalam hati.

Aku terkekeh pelan,ternyata dia mengerti kata-kataku..

Tunggu, jika seperti ini,apakah lelaki ini benar-benar gila?

Aku berujar dalam hatiku

“maaf yoochun-sshi,aku tak bisa..”

yoochun mendelik menatapku,sejurus kemudian dia memberikanku tatapan nanarnya

“well,kau benar.. tidak bisa.. aku tidak bisa keluar dari sini…”

“kenapa kau ingin keluar dari sini?”

tanyaku

“aku ingin pergi ke makam orang yang kucintai.. aku ingin ke makam junsu..”

Deg..

Jantungku berdebar-debar. Dia menyebutkan nama ahjumma ku sebagai orang yang dicintainya, lalu kenapa dia membunuh ahjumma ku dengan cara yang begitu kejam?

Huft.. tenang Jung Changmin.. dia adalah pasienmu dan kau harus tenang..

“junsu?dia adalah kekasihmu?”

Tanyaku kepadanya, dia menggeleng

“anio… aku mencintainya, tetapi dia tidak pernah mencintaiku..”

akunya, aku mencoba duduk didekatnya

“kenapa?”

“karena dia tidak mencintaiku, dia membenciku. Karena itu… aku membunuhnya dengaan tanganku sendiri..”

bisiknya, aku merinding ketika melihat dia tersenyum sinis

“lalu aku juga membunuh noona nya jaejoong dan suaminya jung yunho… ya, aku membunuh mereka karena mereka mencoba menghalangiku untuk dekat dengan junsu..

Mereka menghentikan langkahku dan aku membunuh mereka bertiga sekaligus..”

Darah ku berdesir ketika nama dua orang yang sangat kucintai akhirnya disebut olehnya. Aku ingin segera berdiri dan memukul orang ini ketika terlintas dipikiranku,aku harus menyembuhkannya..

“bagaimana caranya?”

Tanyaku, dia tersenyum sinis dan penuh dengan gairah..

FLASH BACK

“tuan park yoochun… ada surat untuk anda dari rumah sakit CHIZURU di jepang..”

Ujar seorang pembantu muda bernama seohyun memasuki ruangan kerja seorang pria tampan yang berkharisma bernama park yoochun, pria itu tersenyum

“nee,gomapsumnida seohyun..”

Ujarnya, dia tersenyum. Ini pasti perkembangan mengenai ibunya yang kini dirawat dirumah sakit itu karena gangguan kejiwaan. Namanya uruha, wanita cantik berdarah jepang ini dijebloskan kedalam rumah sakit jiwa oleh keluarga suaminya karena membunuh sang suami park Zhou mi karena mengira sang suami berselingkuh.

Semua itu dikarenakan uruha memang mempunyai jiwa seorang pembunuh dan terkadang ia bisa menjadi sangat meledak-ledak.

Yoochun membuka lembaran surat diamplop itu, raut wajahnya berubah menjadi sedih

“maaf tuan,dengan terpaksa Ny. Uruha kami pindahkan keruangan isolasi karena dia telah melukai seorang perawat dan teman-teman satu selnya. Salah satunya yang bernama tiffany sekarat karena beliau memukulnya dengan tongkat besi berulang kali…”

yoochun meremas surat itu dan melemparkannya ke sembarang tempat.

Dia memijat-mijat kepalanya,seolah masalah tak pernah selesai menghampirinya.

Dengan gontai dia berjalan kearah jendela kantornya,

Tiba-tiba dia tersenyum ketika melihat seorang gadis muda berjalan melewati kantornya dengan wajahnya yang ceria. Pinggulnya yang melenggak lenggok membuat yoochun tertawa, segera ia sambar jas nya dan berlari keluar dari ruangannya

“hai kim junsu..”

Sapanya kepada wanita muda bersuara dolphin itu

“ah…hey… yoochun..”

Sapanya

“kau akan berangkat bekerja pagi ini?”

“umm…tentu saja,kenapa?”

yoochun tersenyum

“apakah kau mau aku antarkan?”

Tanya nya,junsu menggeleng

“tidak yoochun,terima kasih tapi onnie dan oppaku sudah menungguku…”

Ujarnya menunjuk kearah sebuah mobil audy hitam. Dilihatnya seorang pria dengan stelan rapi melambaikan tangannya kepada junsu,disebelahnya seorang wanita cantik tersenyum manis dan melambaikan tangannya juga. Kemudian tak sengaja yoochun dan wanita itu beradu pandang dan ia menatap yoochun aneh. Senyumnya langsung hilang.

Yoochun menggeleng,mencoba untuk tidak mengambil pusing semuanya dan segera kembali keruangannya.

Obsesi, semakin lama dirinya semakin terobsesi akan seorang kim junsu. Setiap hari tak absent dia menyapa junsu dengan berbagai hadiah yang lumayan mahal,junsu sudah mencoba untuk menolaknya dan menghindari pertemuan mereka. Tetapi yoochun selalu mengikutinya,tau setiap kegiatannya, dan ini membuat junsu sangat terganggu.

Bahkan kerap kali yoochun melakukan kegiatan yang lumayan xtream dengan melukai tangannya sendiri dan menuliskannya dikertas ‘JUNSU SARANGHAEYO’

Atau mengirimkan potongan rambutnya, dan banyak lagi hal extream lainnya yang membuat junsu merasa sangat takut dan tertekan.

Junsu duduk diruang tamu bersama dengan onnie nya dan kakak iparnya,jung yunho.

Jaejoong tengah menggendong seorang bayi lucu berpipi gembul. Dia menciumi bayi itu tak hentinya membuat sang suami gemas melihat mereka.

“chagya.. gentian dong,kan aku juga orang tuanya..aku mau menggendong Minnie..”

“aish…yeobo.. kau belum mandi,bau tau…”

Ujar jaejoong bercanda sambil menutup hidungnya membuat sang suami memanyunkan bibirnya. Jaejoong mengecupnya kilat, yunho tersenyum senang dan memeluk bayi serta sang istri

“oppa.. onnie, coba lihat ini,surat yang bertintakan darah dari yoochun..”

Ujar junsu lirih,yunho dan jaejoong mendelik membacanya

“kau harus jauhi lelaki ini su!”

Teriak jaejoong onnie histeris

“atau aku yang pergi kesana dan memberinya pelajaran??”

Tanya yunho marah, junsu mengangguk

“sebaiknya begitu,aku tak tau harus berbuat apalagi, dia terlalu terobsesi kepadaku..”

“ya,aku akan menemuinya nanti..”

ujar yunho menenangkan

“chagya,aku ikut ya?”

“what?”

“ikut…”

Rengeknya

“lalu Minnie?”

Tanya yunho seperti mengintrogasi

“Jea Onnie akan datang hari ini,mungkin sebentar lagi.. dia ingin membawa changmin jalan-jalan bersama dengan seulong oppa.. mereka kan pengantin baru,jadi ingin membawa changmin pergi jalan-jalan, mereka sangat menyayangi Minnie, jadi.. boleh ya?Ya?”

rengek jaejoong, yunho tersenyum pahit. Dan mengangguk dalam diam, jaejoong berteriak senang

“aku pergi ingin mengkonfrontasi orang,bukan tamasya jonggie…”

Ujarnya pelan,dan mereka tertawa.

Dan siapa sangka tawa itu adalah tawa terakhir mereka..

Saat ini yunho,jaejoong dan junsu sudah berada diruangan yoochun. Yoochun tersenyum senang, dia telah menebak hal ini sebelumnya. Bahwa junsu akan datang membawa keluarganya untuk membiarkannya menikahi junsu.

“ada apa?apakah kalian datang kemari untuk menikahkan junsu denganku?”

Yunho menatap tajam laki-laki didepannya. Begitupun jaejoong,junsu hanya menunduk lesu

“sebaiknya kau jangan dekati junsu lagi…”

Wajah senyum yoochun berubah seketika, dia menatap ketiga orang yang ada dihadapannya itu terkejut

Junsu sangat terganggu dengan keberadaanmu,sebaiknya kau jauhi dia, dia sangat membencimu. Kau tau….”

Ujar yunho blak-blakan. Dan ini sangat menyakitkan bagi yoochun. Bahkan air matanya keluar saat itu juga..

Tak lama setelah perkataan yang menyakitkan dan ucapan selamat tinggal yang sangat menyakitkan itu mereka pergi meninggalkan yoochun.

Yoochun terlihat sangat berantakan, botol-botol minuman keras berserakkan dikamarnya. Dia tersenyum sinis, sebuah telepon dibiarkannya menggantung tanpa diletakkan kembali ketempatnya. Kejadian bertubi-tubi hari ini membuatnya menjadi seperti orang gila..

Beberapa jam lalu ia mendengar kalau ibu yang sangat dicintainya bunuh diri dengan cara melompat dari gedung rumah sakit. Beberapa jam yang lalu pula cintanya menolaknya mentah-mentah.

Yoochun tersenyum, bukan senyuman manis yang ia perlihatkan. Senyuman sinis dan kejam terlihat diwajah tampannya.

Dengan kesadaran yang benar-benar dibawah nol, dia mengambil sebuah pisau yang berada di lacinya,

Entah setan apa yang merasukinya. Dia mengendarai mobilnya,

Mengendarainya menuju rumah keluarga Jung..

“kalian semua harus mati…jika aku tak bisa mendapatkan junsu kalian semua harus mati…”

Pikirnya tersenyum, waktu itu hari tengah larut malam,dan mungkin ini saat nya baginya untuk membunuh mereka satu persatu..

Jaejoong dengan was-was menunggu Jea dan seulong didepan pintu rumahnya, yunho ada didalam sedang sibuk menghubungi Jea dan seulong yang membawa anak mereka,namun lupa sudah jam berapa ini, sedangkan junsu memilih untuk menunggu sang keponakan tercinta dan sang kakak didepan tv.

Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Yoochun tersenyum,kemudian dia memasuki pintu rumah Jung dengan sebuah pentungan yang ia sembunyikan dibelakang tubuhnya.

“anyeong jaejoong nuna..”

Panggilnya, jaejoong menoleh memandang siapa yang ada dihadapannya, matanya terbelalak dan sebelum dia mengucapkan sesuatu

BANG!

Kepalanya sudah bersimbah darah, jaejoong tergeletak dilantai. Sempat tubuhnya menggeliat kesakitan sebelum akhirnya dia menghembuskan nafasnya karena sebuah pisau menusuktepat di jantungnya.

Yoochun tersenyum senang, dia menggeret jasad jaejoong ke belakang rumah tanpa diketahui siapapun.

Yunho mendengar suara gaduh diluar, dia segera berlari ke halaman dan tak mendapati siapapun didepan rumahnya, kemudian dia melihat sesuatu dilantai halamannya.

Darah..

Deg..

Jantungnya berdetak sangat kencang, dia melihat kesekelilingnya dan tak mendapati jaejoong disana,

Yunho bergegas untuk kembali kedalam ketika

DOR!!

sebuah pistol tepat ditembakkan ke kepalanya. Yunho, tanpa suara jatuh bersimbah darah. Yoochun pun dengan senyum penuh kemenangannya menggeret yunho kebelakang halaman, menidurkannya tepat disamping sang istri

“sleep well, both off you…rest in peace..”

Bisiknya dan tertawa pelan, kemudian dia berjalan pelan kedalam rumah, junsu menonton tv dengan cemas, dia tak mendengar apapun karena ia sibuk melamun,entah apa yang dia lamunkan namun itu berhasil menyita pikirannya. Langkah yoochun yang pelan tak di indahkannya

“hai kim junsu…”

Panggilnya, junsu tersentak melihatnya duduk tepat di sofa disamping junsu duduk saat ini

“yoochun?sedang apa kau disini…?”

Ujar junsu

“menemuimu…”

Bisiknya dengan suara husky nya

“tapi aku sudah bilang kalau…..”

“ssst….”

Yoochun menempelkan jarinya di bibirnya yang tipis dan tersenyum penuh arti

“ini untuk terakhir kalinya junsu, aku berjanji ini untuk terakhir kalinya….”

Ujarnya duduk mendekati junsu, junsu mencoba menjauhinya namun seutas tali dengan cepat yoochun kalungkan dilehernya.

“karena tidak lama lagi kau akan mati menyusul kedua saudaramu kim junsu!”

Tawanya, yoochun menjerat junsu dengan tali, mengencangkannya,membuat junsu tak bernafas sama sekali. Junsu menggeliat-geliat kesakitan, yoochun semakin bersemangat mengencangkan tali itu.

Dan kini junsu tak memiliki tenaga untuk melawan, junsu kehabisan nafas..

Perlahan matanya tertutup, kemudian dia menghembuskan nafasnya terakhir..

Yoochun tertawa melihat tiga orang yang baru saja dibunuhnya tergeletak tak berdaya dihadapannya, ditangannya kini ada minyak tanah dan sebuah mancis. Yoochun menyiramkan ketiga orang itu dengan minyak tanah.

Kemudian dia menghidupan mancisnya dan ketika itu aksinya terhenti ketika ia mendengar suara ranting pohon yang terinjak…

JEA POV

Aku dengan gemas mencium changmin,keponakan tercintaku di mobil ketika kami tiba dirumah adikku jaejoong dan yunho. Seulong,suamiku tersenyum senang

“apa kau akan ikut masuk kedalam ong?”

tanyaku,’ong’ adalah panggilan akrabnya

“umm..sudah malam sekali,sebaiknya aku tunggu disini saja,jea…”

Ujarnya, aku mengecup kilat bibirnya dan turun dari mobil

“tunggu ya.. aku mau mengantarkan jagoan ini untuk pulang…”

Ujarku mengedipkan mataku. Rumah terlihat sepi, lampu dimatikan. Aku berjalan kearah halaman rumah ketika mencium sesuatu yang bau besi..

Dan hanyir..

Changmin tertidur dipelukanku. Aku terus berjalan dan..

“aw!”

Jeritku tertahan, aku hampir saja jatuh terpeleset oleh sebuah cairan berbau hanyir. Kemudian aku melihat kebawahku.

Deg..

Jantungku berdetak dengan sangat cepat..

“darah…”

Bisikku. Ku dengar suara TV yang menyala,dengan pelan aku melangkahkan kakiku

“jea… tenang jea… ini mungkin hanya kerjaan orang iseng, atau itu hanya darah kucing..ya… mungkin ada yang iseng..”

Pikirku. Aku tidak menemukan siapapun diruang tv, dikamar YunJae, ataupun dikamar junsu.

Jantungku semakin berdetak dengan cepat, aku tidak bisa berpikir jernih sekarang. Bagaimana ini, kemana mereka?

Aku harus memanggil ong… tapi aku benar-benar penasaran,kemana mereka..

Kemudian aku mendengar suara tawa yang berasal dari belakang rumah, dengan rasa penasaran aku berjalan dari samping rumah yunho kearah belakang rumah.

Dan aku tercekat,

Aku menutup mulutku dengan satu tangan sedang tangan satunya menggendong changmin,

Aku melihat seorang pria sedang tertawa dengan senang dan tiga orang yang tergeletak bersimbah darah ada dihadapannya..

Dan mereka adalah adik-adikku dan adik iparku..

Jaejoong,junsu dan yunho. Aku menangis tertahan, apa yang pria gila itu lakukan?

Dia membunuh mereka… dia membunuh mereka… ku lihat satu botol minyak tanah ia siramkan ketubuh tak bernyawa mereka, aku harus melakukan sesuatu!

Pikirku, aku harus bicara pada ong, ong adalah seorang polisi dan mungkin ini akan segera tertangani, aku harus ketempat ong..

Tapi mengapa kakiku terasa begitu berat,

Tuhan..tolong aku…

Ong..

Tolong aku…

Aku menarik nafas dalam. Air mata yang membasahi wajahku sudah merubah dandanan wajahku. Aku terlihat berantakkan. Changmin masih tertidur, aku mencoba mundur dan…

Krak…

Aku tidak sengaja menginjak sebuah ranting, pria gila itu menoleh kearah ku. Sekilas aku mengingat wajahnya,pria itu adalah pria gila yang mengejar junsu, junsu pernah memperlihatkan fotonya Kepadaku..yoochun..

Aku tersentak dan dengan panic berlari menuju halaman depan,dia mendengarku.

Dia menghentikan aktifitasnya dan segera berlari menuju kearahku.

Keadaan disini sangat sepi, ya Tuhan, tolong aku…

“siapa disana?”

Tanya nya, aku hanya diam dan bersembunyi dibalik tembok. Melindungi diriku dengan kegelapan malam, aku mencoba menahan nafasku. Suara langkahnya semakin dekat ketika changmin menggeliat. Changmin, kumohon tetaplah tenang… ku mohon, nyawa kita sedang dipertaruhkan disini,

Dan kau hanya punya aku saat ini changmin..

Kita harus segera sampai ketempat ong dan menyuruhnya menghubungi polisi,

Ya…

Seperti itu..

Aku mendengar suara langkah kaki mendekat, changmin kembali tertidur. Gemuruh nafasku semakin tak terkendali. Aku mencoba menahan nafasku.

Lelaki itu mendekat, Tuhan,hanya kau.. hanya kau yang bisa menyelamatkan kami..

Ku mohon, biarkan anak ini hidup, biarkan aku merawatnya.. biarkan aku merawat bayi kecil yang tidak berdosa ini..

Aku masih menahan nafasku ketika dia berjalan melewatiku. Aku masih waspada, sekarang dia tidak jauh dariku. Bagaimana caranya..

Aku memutar otak, mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya. Dan ketika itu aku melihat sebuah batu kecil. Aku dengan cekatan mengambilnya dan melemparkannya kearah yang berlawanan dari ku.

Pria itu terkecoh, dia berlari menuju kearah yang berlawanan dariku. Dengan langkah cepat aku berlari menuju mobil ong.

Dan dia mendengarnya

“hey!berhenti disana!”

Teriaknya. Aku tak peduli, dia mengejarku. Aku sudah berada dekat dengan mobil dan segera memasukki mobil ketika dia berlari menuju kearahku.

“ong…!jalankan mobilnya!”

Ong tidak ada didalam mobil…

Ya Tuhan!kemana dia????

Pria itu berjalan kearah mobil,tersenyum menyeringai.aku mengunci mobilnya dan bersembunyi di jok belakang mobil. Dia menggenggam sebuah batu besar,air mataku sudah mengalir dengan sangat deras,aku dengan bergetar mengambil ponselku. Menekan speed call yaitu ong..

“nee chagya….mian,aku keluar sebentar mencari rokok…”

“ooo…ong…palli…kemari cepat…telepon kantor polisi… telepon teman-temanmu… jaejoong…yunho dan junsu.. mereka sudah tewas dibunuh,dan sekarang pembunuhnya mengincarku…

Cepat ong… atau semuanya terlambat,dia sudah dekat…”

Handphone ku mati, lowbat..sial!

Aku kembali memeluk changmin ketika pria gila itu mulai mendekat kemari dan tersenyum mendapatiku meringkuk di belakang jok kemudi. Pria itu tersenyum dan memecahkan kaca jendela mobil dengan batu yang ada digenggamannya..

“tidak…apa yang akan kau lakukan??”

teriakku tetap memeluk changmin.

Setidaknya biarkan anak ini hidup… Tuhan, aku mohon

Pria itu tersenyum senang, kemudian dia memecahkan lagi kacanya

“pengganggu harus mati….”

Ujarnya. Aku menangis histeris,tak ada orang disini. Satu hal yang kusesalkan dari yunho adalah,dia memilih tinggal ditempat terpencil agar bisa bersantai dengan jaejoong dan menenangkan pikiran junsu.

Dan ini akibatnya,

Tanganku bergetar-getar,aku menangis. Changmin terbangun dan mulai merengek menangis.

“jangan bunuh aku…”

ujarku ketakutan

“kau mirip dengan dua orang itu, apa kau adalah saudaranya junsu dan jaejoong?”

Tanya nya,aku mengangguk diam

“mati kau…”

yoochun berhasil memasukkan tangannya kedalam mobilku dan membuka kuncinya. Pintu mobil terbuka. Dia berhasil, tangannya menarik tanganku untuk keluar, cengkramannya sangat kuat,

Dia berhasil menarikku keluar,kepalaku terbentur oleh pintu mobil, kurasakan darah mengalir dikepalaku. Aku masih sadar, walaupun kurasakan sakit dikepalaku. Changmin masih ada dipelukanku.

Sebuah pisau siap ia tancapkan kedalam jantungku dan…

Sebuah terjangan menghentikan langkahnya.

“berani sekali kau!!!”

Teriak ong, yang datang bersama beberapa mobil polisi. Dengan cekatan ong memiting lehernya.

Pisau itu terlepas,aku meraihnya dan mengacungkannya kearah pria itu.

“teman-teman cepat tangkap dia..changmin hyung borgol tangannya,jin woo dan jokwon Bantu changmin hyung…”

Kakiku masih bergetar ketika pria itu tersenyum sinis menatapku.

“kelak kita akan bertemu lagi..”

ujarnya.

Aku jatuh terduduk, lemas.. sakit.. dan sedih. Apalagi ketika mayat ketiga adikku diangkat oleh ambulance, berulang kali aku jatuh pingsan.

Changmin, tenanglah.. ada aku, ada eomma… ya,aku eomma mu mulai dari sekarang…

Aku berjanji akan selalu menjagamu…saat itu akan tiba dimana kita bisa membalaskan semuanya..

END OFF FLASH BACK

Tubuh changmin bergetar hebat, dengan entengnya pria ini bercerita tentang pengalamannya membunuh orang tua changmin. Dia bergetar hebat, masih menahan amarahnya namun air matanya tertumpah

“kau….pembunuh…”

Ujarnya dengan rasa amarah, yoochun tersenyum senang

“kenapa?kau tidak suka dengan ceritaku?”

“kau pembunuh!!kau membunuh appa dan eommaku!!kau membunuh ahjummaku!!!kau juga hampir membunuh ibu yang merawatku!!!!mati kau!!!”

Changmin mengambil stetoskopnya dan hendak melilitkannya kepada yoochun ketika beberapa perawat melihatnya

“tenang…tenang Dr.Jung!tenang!tenang!”

“lepaskan aku!bunuh saja bajingan brengsek ini!!!”

Teriakan changmin membahana di rumah sakit, dengan segera mereka membawa changmin keluar, yoochun hanya tertawa senang.

Jea,seulong dan changmin. Serta anak Jea Gain dan Narsha berjalan beriringan menuju tiga makam keluarga mereka. YunJaeSu yang bersampingan. Changmin menunduk sedih dan berlari menuju makam eomma dan appanya.

“eomma..mianhae, aku sudah bertemu dengan dia, yang menghilangkan nyawa kalian…”

Changmin menangis dipelukan jea..

Kemudian kedua orang itu, changmin dan Jea saling berpelukan dan tersenyum..

Senyuman menyeramkan, senyuman pembunuh..

“tidak ada air mata lagi changmin… tidak ada…”

bisiknya tanpa terdengar oleh ong,gain dan narsha…

“darah dibalas darah,nyawa dibalas nyawa… kita sudah menemukan keberadaannya…KITA BERTEMU LAGI SESUAI JANJINYA..”

Bisik jea menyeramkan..

“ya.. dan dia juga harus merasakan sakit yang dirasakan appa,eooma dan ahjummaku..”

Ujar changmin pelan

“ya.. dia harus mati malam ini juga…”

Ujar jea tersenyum sinis…disambut dengan seringai changmin yang sangat menyeramkan dan penuh dengan dendam..

FIN


1 komentar:

Anonim mengatakan...

woo... baru pertama kali baca ff indo yang kayak gini...
mantaapp!!
share more..~ ^^

Posting Komentar