Welcome!!

Annyeong fanfict lovers!!

Blog ini aku buat khusus Fanfict dari idola-idola kita sampai anime juga. Blog ini lagi masa debut jadi postingannya belum terlalu banyak. Tapi authors bakal bikin banyak ff yang keren2 deh!

mohon kerjasamanya buat kemajuan blog ini. And don't forget to leave comment(s) after read this blog!!

thanks... (_ _)

Lists

FF|I'm Not Her|我不是她|

Genre: romance, Chapter 1a-2b
status: in progress

FF/Don't say goodbye/

genre: PG15/Romance teenager/straight/Chapter 1-10(end)
status: complete

FF/Don't say goodbye/Bonus Chapter

genre: PG15/Romance teenager/straight

FanFict/Utakatta Hanabi/Anime Naruto/1shoot

genre : romance, 1 shoot

FanFict DBSK/Together/comedy/

genre: comedy/teenager/friendship Chapt1
status: in progress

Fanfic || more than a teacher || 1shoot part1-2(end)

genre: teenager/romance

The murderer is my secret admirer

Rat : NC 17( violence)/one shoot/straight yoosu

goodbye my lover


cast :yunjae and others
rat :NC 17
mention : mpreg,angst,violence, 1shoot

Let U Go

pairing: yunjae n other
Rating: PG13/Yaoi
Genre: Romance, angst, 1shoot

dreaming in ‘bolong’ afternoon

special fanfict
status: complete

SAME but DIFFERENT

special fanfic
status: complete

You only love my love | Straight | DB5K

genre: T / Romance Hurt
status: in progress

Selasa, 11 Januari 2011

FF/Don't say goodbye/Chapt6

title: Don't say goodbye [chapt6]

author: Lanh a.k.a Lanh Ji Woo

genre: PG15/Romance teenager/straight

pairing:
- Lanh as Han Ji Woo
- Micky Yoochun DBSK
- U-know Yunho DBSK
- etc


“J,JI WOO!!” teriak yoochun setelah melepaskan bibir ah in dari bibirnya kemudian berlari mengejar ji woo. Dia berlari sekuat tenaga meski ah in meneriakinya. Dia berlari entah kemana, dan sayang, ia kehilangan jejak ji woo. Ji woo yang sedari tadi berlari ternyata bersembunyi dan menghindar dari penglihatan yoochun.

‘hiks..kenapa aku lari?! Kenapa aku menangis?! Ji woo kau pabo!!’ teriak ji woo dalam hati.

Yoochun pov

“ji woo!! Ji woo.. kau kemana?!” teriakku yang sudah kehilangan jejak ji woo. Apa yang telah kuperbuat?! Apa aku menyakiti perasaan ji woo? Bagaimana ini? Kemana dia? Aku yang sudah putus asa mencari ji woo pun kembali ke tempat awal penyebab semua ini.

“chunnie... wae?!! Kenapa kau masih peduli dengan perempuan pengganggu itu?!! Kau telah menyakiti perasaanku! Kau mencampakkanku dan berlari mengejar perempuan sialan itu?! Aku sungguh tak percaya kau akan melakukan hal sebodoh ini!!” amuk ah rin tak karuan.

“kau tidak berhak memanggil ji woo dengan sebutan seperti itu! Dia gadis yang baik! Kau saja yang tidak pernah bersikap ramah padanya!” balasku

“hah??! Yoochun! Apa aku tak salah dengar?! Kau membela perempuan bodoh itu?! Dia tak ada hubungannya dengan hubungan kita! aku mencintaimu! Perasaanku masih sama seperti dulu! Aku ingin kita menyambung hubungan kita lagi. Aku tidak suka kalau ada perempuan lain yang dekat denganmu! Sudah kubilang dia itu hanya..”

“hentikan!!!”aku meluapkan emosiku yang sudah tak bisa kupendam lagi.

“kau bukan pacarku lagi! Kau bukan siapa2ku! Jadi kau tidak berhak mengatur kehidupanku dan mengusik hubunganku dengan orang lain!! Kau mau menyatakan perasaanmu berkali2 pun aku tak akan menerimamu jika sikapmu seperti ini pada ji woo!!”

PLAKK!!

Ah rin mengayunkan telapak tangannya dan mendarat mulus di pipiku. Aku hanya meringis kecil sedangkan ah in menangis dengan air mata kemarahan.

“kau!. . aku tidak akan merestui jika kau memang punya hubungan lebih dengan perempuan itu!!” ancam ah in sambil mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajahku. Dia kemudian pergi meninggalkanku dan masuk kerumahnya.

“terserah kau saja..” gumamku acuh.

Aku langsung masuk ke mobilku dan menghidupkan mesinnya tanpa mengabaikan keadaan ah in. Sekarang aku penuh rasa bimbang dan tak tau apa yang harus kulakukan. Aku bingung kemana aku harus mencari ji woo. Kenapa aku jadi seperti ini? Aku tak mengerti perasaanku pada ji woo dan apa sebenarnya perasaan ji woo padaku. Semenjak hari itu, rasanya aku menganggap ji woo sangat penting bagiku.

Hari sudah mulai gelap, dan angin bertiup sangat kencang, hari sudah mulai gerimis. Kemana aku harus mencari ji woo?

Aku terus menyusuri jalan2 yang mungkin akan dilalui ji woo. Melirik ke kanan dan ke kiri sampai aku tiba di jalan raya. Aku menjalankan mobilku pelan dan sedikit pinggir dekat trotoar.

“ji woo!” aku mendapatinya berdiri di trotoar dari kejauhan. Sepertinya sedang menunggu angkutan. Tapi tak lama, sebuah mobil berhenti didepannya. Aku seperti pernah melihat platnya, dan ji woo kelihatan berkata sesuatu pada pengemudinya. Dia kemudian mengangguk dan masuk ke mobil itu dan mobil itu langsung melaju tanpa kuketahui arahnya. Karena penasaran aku terus membuntuti mobil itu.

Semakin lama kubuntuti, akhirnya aku bisa menebak kemana arah mobil itu, kerumah ji woo.

Dugaanku 100% tepat saat mobil itu berhenti. Kemudian pintu mobil sang pengemudi terbuka dan tampaklah sosok yang benar2 kukenal, Jung yunho. Dia berjalan dan membukakan pintu untuk ji woo. Ji woo yang keluar dari mobil kelihatan dalam kondisi tidak baik. Dia sedikit berputar2 saat berjalan, namun kemudian aku melihatnya jatuh dan langsung ditampung oleh yunho. Dia pingsan?!

“bibi yeung!” teriak yunho yang sedang menggendong ji woo.

Tak lama bibi yeung keluar dan membukakan pintu untuk mereka. Dengan sigap yunho menggendong ji woo dengan bridal style dan membawanya masuk.

Mereka sekarang sudah tak tampak lagi. Sepertinya bibi yeung dan yunho sibuk mengurus ji woo yang jatuh pingsan.

“ada apa dengan ji woo?” gelisahku sambil menggigiti jariku. Aku tiba2 menjadi merasa bersalah. Apa aku penyebab semua ini? Ingin sekali aku masuk dan melihat keadaan ji woo secara langsung. tapi aku mengurungkan niatku. Dan memutuskan untuk pulang dan menjenguknya besok saja.

Yunho pov

“bibi yeung!” teriakku yang panic sambil menampung badan ji woo yang rubuh didepanku. Bibi yeung kemudian membukakan pintu untuk kami dan terkaget saat melihat keadaan ji woo yang terkulai lemah di pelukkanku.

“ji woo! Ada apa dengannya!?” panic bibi yeung.

“aku juga tak tau. Pokoknya bawa dia masuk dulu.” Aku menggendong ji woo dengan bridal style dan membawanya masuk. Aku mengangkutnya ke kamarnya dan menidurkannya keatas ranjangnya. Bibi yeung yang sangat panic tampak sedang memijit2 lengan ji woo. Sebenarnya aku sudah punya perasaan tidak enak saat menemukannya sedang menunggu tumpangan di jalan tadi.

Flashback…

Ketika aku baru pulang dari kantor distribusi dan mengambil dokumen2 aku melewati jalan yang dekat dengan rumah ji woo. Dari kejauhan aku melihat seseorang yang sedang berdiri sambil memegang belanjaan yang banyak. Saat aku menghampirinya aku sadari bahwa itu adalah ji woo. Dia terlihat sangat tidak fit dan terus menerus mengusap2 matanya.

“ji woo. Kenapa ada disini? Kau belum pulang?” tanyaku setelah memberhentikan mobilku tepat didepannya.

“a,aku..aku baru pulang dari mall. Ada sesuatu yang harus kubeli..”jawabnya sambil mengusap2 matanya yang sembap.aku yang kaget melihat kondisinya langsung mengajaknya masuk ke mobil.

“masuklah, aku akan mengantarmu pulang” ajakku dan dijawab dengan anggukkan.

Setelah ia masuk, barulah aku bisa melihat wajahnya secara keseluruhan. Matanya tampak sembap dan sudah pasti dia habis menangis. Dengan sangat khawatir aku langsung bertanya yang semestinya padanya.

“ji woo-ya.. waeyo?”

“gwaenchana.” Jawabnya singkat

“bohong.. kau kelihatan tidak baik. Apa yang terjadi ji woo? Ceritakan padaku!”

“aku sedang tidak ingin membicarakannya” jawabnya lagi sambil memegang keningnya.

“suatu masalah akan lebih baik jika kau mau menceritakannya pada orang lain dan mencari solusi”

“anniya! Aku tidak ingin membicarakannya! Aku sedang tidak ingin bicara apapun! Kumohon diamkan aku sejenak!” bantahnya. Aku sedikit mengerti keadaannya sekarang dan mencoba untuk menuruti keinginannya. “baiklah..”

Dia memalingkan wajahnya ke jendela. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Aku terus bertanya2 tentang apa yang dialaminya sehingga dia seperti ini.

End of flashback…

“bibi yeung, apa kondisi ji woo akan segera pulih?” khawatirku.

“ya, sebelumnya dia juga pernah seperti ini. Mungkin karena ia kelelahan dan terlalu lama diluar rumah. Apalagi angin diluar sangat kencang bukan? Dia hanya perlu istirahat sebentar.” Jelas bibi yeung.

“syukurlah kalau begitu. Apa akan baik2 saja jika aku tinggal?” tanyaku lagi.

“gwaenchana. Mianhae sudah merepotkanmu yunho.”

“gwaenchana..”

Aku kemudian pamit pulang dan membawa mobilku pergi. Semoga saja ji woo segera pulih dan mau menceritakan masalahnya padaku.


to be continued...

0 komentar:

Posting Komentar