author: Lanh a.k.a Lanh Ji Woo
genre: PG15/Romance teenager/straight
pairing:
- Lanh as Han Ji Woo
- Micky Yoochun DBSK
- U-know Yunho DBSK
- etc
Saat kuhampiri, ya.. aku bisa dengan mudah mengenali perempuan ini dengan pakaian yang dikenakannya. Seragam yang dikenakan oleh pegawai restoran tempat yunho bekerja. Dan aku lebih kaget lagi saat aku melihat baik2 wajahnya. Ini kan pegawai yang ricuh denganku saat di Dong Bang resto tadi?!
“hoi! Bangun! Jangan tidur disini!” aku berinisiatif untuk membangunkannya tapi dia sama sekali tak menjawab.
“hoi!” panggilku lagi sambil menggoyang2kan bahunya. Lagi2 tak ada respon. Aku sedikit panic.
“hey..jawab aku!” gugahku lagi sambil menepuk2 wajahnya yang dingin itu. Pakaiannya agak basah dan tangannya dingin. Aku jadi benar2 panik, jangan2 dia mati kedinginan.
Aku ingin meminta tolong pada orang2 sekitar supermarket itu. Tapi tidak ada orang ramai di tengah hujan begini. Aku hanya meminta tolong salah satu pegawai supermarket untuk mengangkutnya ke mobilku.
“hahh.. merepotkan saja..” eluhku. Aku menutup pintu mobil dan menjalankan mobilku dan pergi entah kemana. Aku sudah lupa rumah sakit terdekat daerah sini. Sekian lama aku melaju tapi tetap tidak menemukannya. Aku memutuskan untuk menelpon Yunho.
“yun.. salah satu pegawaimu kutemukan pingsan di depan supermarket!”
“mwo?!! Siapa namanya?! Supermarket mana?!!”
“mana kutau! Pokoknya pegawai perempuan tadi siang.. supermarket daerah Shin ki Mall, tapi sekarang aku sendiri bingung mencari rumah sakit terdekat..”
“Ji woo!! Y,yoochun.. kau cari saja klinik di jalan xxx. Kumohon kau tolong dia..” mohon yunho yang panic tak karuan. Dia terdengar sangat khawatir pada perempuan bernama ji woo ini.
“y,yaa.. kau tenang saja.. eh? Halo!” tuutt.. sambungan terputus tiba2 karena cuaca buruk. Aku sudah tak dapat signal telpon lagi.
Sudah hampir 2 jam aku hanya berputar2 mencari rumah sakit. Aku melirik ke arahnya, dia masih tak sadarkan diri. Aku langsung berhenti saat aku melihat neon box bertuliskan Toho Clinic disebuah sudut gedung. Itu dia! Akhirnya kutemukan juga. Aku langsung memarkirkan mobilku di depan pintunya. Saat aku hendak mengangkutnya keluar, tangannya ku genggam bermaksud memeriksa keadaannya dan rasanya sudah tak dingin lagi. Sudah agak hangat. Matanya agak sedikit berkedip. Sepertinya dia akan sadar. Kupandangi terus wajahnya sampai matanya terbuka keseluruhan..
“. . .”
“GYYAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!”
“AAAAAAAAAAAAAAAA…….!!!!!” Saat dia sadar sepenuhnya dia kaget dan berteriak di depan wajahku. Begitu juga denganku yang ikut2an teriak kaget melihatnya sadar dan berteriak tiba2. Begitulah kami saling teriak dengan tak elitnya.
“APA YANG MAU KAU LAKUKAN!?!!”
“AKU TAK MAU MELAKUKAN APA2!!!!!” kataku sambil melepaskan tanganku yang mengepal tangannya.
“k, kau bukannyaa..” katanya sambil mengingat2.
“. . . .!!”
Author pov
“jadi kau adik kelas Yunho saat SMA”
“hu umm” jawab ji woo singkat.
Mereka pun memutuskan untuk minum di sebuah coffee shop dan berkenalan walaupun nada keduanya tidak begitu akrab.
“tapi hubungan kalian kelihatan sangat akrab, apa kalian berpacaran?”
“tentu saja tidak. Dia selalu memperhatikanku dan peduli karena aku sakit, dia juga sudah sangat dekat dengan bibiku, dia sudah seperti abang sendiri.”
“apa kau yakin penyakitmu tidak parah??”
“tidak parah.. aku yakin..” ji woo berusaha untuk menyembunyikan kebenaran setelah dia ceritakan sebelumnya.
Tak lama kemudian bibi yeung menelponnya. “sepertinya aku harus segera pulang, ini sudah malam..” pamit ji woo.
“ini sudah sangat malam. Sebaiknya kau kuantar..”
“yaa.. boleh saja..”
****************at yoochun’s car***********
“yaaahh… walaupun kau tak berhasil mengantarku ke rumah sakit, tapi aku minta maaf sudah menyusahkanmu.. mianeyo..” kata ji woo membuka pembicaraan.
“tak berhasil? Bukannya kau sudah sadar setelah kita sudah sampai di depan klinik?! Aku saja sampai keliling2 mencari rumah sakit terdekat. Apalagi aku masih sangat asing dengan kota ini” jawab yoochun sedikit kesal.
“ya…ya… mian, aku ubah jadi ‘gomawo’, ok?! Gomawoyo yoochun-ssi, mau mengantarku ke depan rumah sakit..” katanya sambil memelas rada tak ikhlas.
“ya!” kesal yoochun lagi
“haha.. anni, jeongmal gomowoyo..” kata ji woo ditambah dengan senyum manisnya.
“ne… gwaenchana.. hmm.. tapi tak cukup hanya minta maaf…” kata yoochun kemudian sambil memainkan matanya.
“mwo?! Maksudmu?” perasaan ji woo mulai tak enak.
“karena yunho sedang sibuk, dan aku tidak ingat lagi seluk beluk kota ini jadi.. aku minta kau untuk menemaniku jalan2 dan memilih oleh2 yang bagus, ottokae?!”
“mworago??! A..andw..”
“yup, besok hari libur kan? Jam 10 akan kujemput.. gomawoyo ji woo a~” paksa yoochun dengan wajah sok imut.
“. . . . =___=’ “
*************************esok harinya…*************************
Ji woo pov
“mau kemana ji woo ya.., ini kan hari libur?” tegur bibi yeung saat melihatku berpakaian rapi saat keluar dari kamar.
“aku ada janji, bibi. Temanku minta ditemani jalan2. Kalau aku pulang telat aku pasti akan menelpon bibi” jelasku sambil memakai sepatu kat putihku.
“ya.. hati2 ya..”
“gomawo bibi…” kataku sambil mencium pipi bibi sekilas.
Diiiinn..diiiiinnn… suara klakson mobil yoochun terdengar di depan rumah. “aku berangkat dulu ya bii’…”
“kami pergi dulu bibi!” kata yoochun tiba2 sambil menampakkan wajahnya dari dalam mobil. Sok akrab sekali dia.
“ne~, hati2..eh? lho..?”. brmmm… mobil yang kami tumpangi langsung melesat meghilang dengan sekejap.
“itu teman atau..? tampan sekali..” gumam bibi yeung sambil melangkah masuk ke rumah.
************************************************
“kita mau kemana dulu?” tanyaku
“terserahmu..” jawabnya singkat.
“hiee? A..aku tidak tau..”
“kemana saja. Pokoknya aku ingin ke tempat yang indah.” Katanya sambil menatapku. Tatapannya yang khas itu sukses membuatku gugup.
“ehm..emm, pagi2 begini bagaimana kalau kita ke pinggir sungai Han. Suasananya indah.”
“ah ya! Ide bagus. Semoga aku masih ingat jalan menuju kesana.” Katanya sambil tersenyum. Aku tak percaya aku mengatakannya tapi.. senyumnya benar2 indah.
Setibanya…
“wah.. tempatnya masih indah seperti dulu..” katanya kegirangan saat melihat turun dari mobil dan melihat suasana sungai Han. “dulu sepulang sekolah aku sering menghilangkan rasa penatku disini. Bersama teman2, dan yunho.. Serasa nostalgia..” jelasnya seperti sambil mengkhayal.
Kami kemudian duduk dipinggiran sungai. “tetapi disini sudah mulai agak ramai ya.” Tanyanya sambil membaringkan tubuhnya disebelahku.
“ya, hanya orang2 yang berlibur saja.”
Kemudian kami berkeliling sambil bersenda gurau. Kami seperti teman lama yang bertemu lagi, sangat akrab. Padahal awalnya kami sempat membuat keributan di Dong Bang resto. Sejenak aku menyadari ternyata dia orang yang baik.
“yosh! Pagi2 begini seharusnya kita bersemangat!” kata yoochun tiba2 sambil merentangkan kedua tangannya keatas dan kebawah.
“ini bukan semangat??” tanyaku heran.
“aku..sebenarnya ingin bermain wahana! Ayo kita ke taman hiburan!” ajaknya sambil berbinar2. Aku seperti menghadapi anak berumur 5 tahun. Aku tak bisa menolak ajakannya, lagipula tak ada salahnya, aku juga suka taman hiburan.
Kami bersenang2 berdua. Bersenda gurau, canda tawa, suasana terasa menyenangkan disampingnya. Kami seperti.. seperti sepasang kekasih. Ini sih seperti kencan. Tapi aku tak peduli apapun itu. Aku merasa hari ini adalah hari terbaik saat bisa disampingnya. Hari ini kami habiskan dengan bersenang2, semua tempat menyenangkan kami kunjungi, semua kesenangan tak terlewatkan.
“ji woo.. sebenarnya ada satu tempat yang ingin sekali aku kunjungi.” Yoochun menyedot jus mangga di tangannya.
“apa?” tanyaku sambil mengunyah gigitan burger di mulutku.
“kuil Hara.. aku pernah mengunjunginya sekali, tapi itupun saat umurku 7 tahun. Seingatku, kuil itu sangat indah dalamnya dan berdiri kokoh menghadap ke barat. Jadi bisa melihat pemandangan sunset dari situ.” Jelasnya sambil mengingat2.
“aku belum pernah kesana tapi kurasa itu tempat yang menarik” tanggapku.
“tentu, hanya saja dulu aku tidak sempat melihat sunset disana. Aku ingin sekali kesana..”
“tapi.. aku tidak tau tempatnya dimana”
“aku akan bertanya pada temanku, sepertinya dia sering sekali berkunjung kesitu. Ayo kita harus segera kesana sebelum petang.”
“ne!”
kami pun membopong tas-tas belanjaan Yoochun yang berisi banyak souvenir. katanya ini semua untuk oleh2 adiknya di Amerika. Oleh-oleh? apa itu artinya Yoochun akan kembali ke Amerika?
to be continued..
0 komentar:
Posting Komentar