peringatan juga! ff ni perlu dibantu dengan imajinasi! soalnya author rada kepayahan menggambarkan suasana hati & pikiran para pairingsnya.
langsung aja. Ikuzo!!! ^^
Title: SAME but DIFFERENT
Author: Wulan a.k.a Lanh a.k.a chunnie’s wife, kekekek
Genre: K+/humor/friendship
Pairings: Wulan as Lanh-nee, Wenny as wenwen, tesa as tesa , dan beberapa pairing yg ngaku2 DBSK
WARNING! FF gaje dengan dosis lebay akut! Saya tidak menanggung segala resiko setelah membaca FF ini!
“ada apa sih?” tanya wenwen dan tesa yang heran melihat tingkah lanh.
“eh eh.. kalian.. kalian.. sadar ga sih??” lanh bergumam gugup dengan wajah merona.
“ya sadar lah! Lu pikir kita ngigau berjalan daritadi?!” ujar wenwen.
“aish! Bukan itu, pabo! I, itu penjaga tokonya mirip banget sama junsu!”
“eh? eh? eh.. iya bener, nee! kok..?” tesa mengucek2 ketiga, eh kedua matanya (author: hehe untuk ff ini tesa yang kedapetan si “mata tiga”. Heheheg!! *ketelen catok rambut*)
Dan jadilah, ketiganya terpana pada charisma si penjaga toko. Bahkan ketika dvd diputer mereka tidak memperhatikan layar tv, pandangan mereka terkunci dalam sosok si penjaga toko yang mirip Junsu JYJ/TVXQ itu.
“mas Jun~ aku ambil stok dvd di bawah bentar ya!” terdengar salah seorang penjaga toko lainnya berteriak pada si “Mirip Junsu” itu.
“apa?! Jun?! jangan2..”
“jangan2 bener2 Junsu!!”
“kok Junsu oppa jadi tukang jual dvd di Sun plaza gini?? Jangan2 oppa ikut program pertukaran profesi antar Negara” yang ada pertukaran pelajar kale
“uhmm.. opp..eh, maksudnya b,bang! Kalo boleh tau namanya sapa yah?” lanh bertanya dengan seluruh keberanian dan kenekatannya.
“oh.. nama abang Ju----“
Tesa: ‘junsu!! Pasti junsu!!’
Wenwen: ‘kalo dia bener junsu aku minta nomor hape jaejoong ah~’
Lanh: ‘juminten, jumarni? Ga mungkin! Pasti junsu!’
Tantowi yahya: “survey membuktikan!!”
“—Jun “ ^^
“YEEYY! JUN--, eh??” ketiganya terpelongo.
“bukan Jun-eh, tapi Jujun.. salam kenal ya” Junsu yang ternyata Jujun itu tersenyum tanpa dosa.
Lanh, wenwen dan tesa langsung berpaling ke belakang. Saling berbisik.
“Ju, Jujun?? Ga salah tuh??” ujar wenwen
“jangan2 namanya oppa juga di naturalisasi kali ya..” terka tesa ngasal
“suara, wajah semuanya sama. Mungkin dia klonnya junpa yang mutannya terbawa ke Indonesia” hipotesis lanh yang sok ilmiah bin sotoy itu ngajak berantem (?).
“tapi beneran cakep! Meskipun bukan junsu tapi bener2 junsu!” tesa sepertinya udah mabok saat wajahnya berpaling kearah Jujun sekilas.
“iya kaya jumpa junsu beneran” lanh mengiyakan
“kruyyyuuuuukkk…”
“eh? suara apa tuh?? Denger ga tes?”
“umm.. kaya suara monster! Tapi ini kan di mall.”
“kalian ini.. barusan suara perut gue tau!! Udah laper nih! Makan yook!!” ujar wenwen sambil mengelus2 perutnya.
Ini memang sudah jam makan siang. Ketiganya setuju untuk segera ke Ichiraku resto.
“konnichiwa~~” 4 orang pelayan menyambut lanh, wenwen dan tesa saat kaki mereka menginjak pintu masuk restoran. Ketiganya terkagum-kagum. Pelayannya memakai yukata dan lagi menyambut mereka dengan bahasa jepang yang entah apa artinya itu. Seperti benar-benar berada di jepang.
Suasana restoran sangat teduh, lampu2 sudut khas jepang berwarna kuning dan orange, meja tempat ‘sushi berjalan’, meja tatami, deretan botol sake dan soju yang tersusun rapi diatas lemari, ditambah lagi alunan lagu2 jepang yang menggema di seluruh sudut ruangan semakin menambah suasana Jepang yang sangat kental. Author jadi pengen kesana lagi.. hehehe.. #curhat.co.kr
“berapa orang, mbak?” tanya seorang pelayan.
“3, bisa dapat di meja tatami ga?” kata lanh.
“oh ga bisa, untuk meja tatami minimal 4 orang..” sayang sekali padahal mereka mengharapkan dapat meja tatami.
“oh, ini diitung 2 mbak..” ujar tesa sambil mengarahkan jempolnya ke wenwen.
“yahh.. akuuu juga’..” rajuk wenwen
Apa boleh buat, ini bukan restoran kakek mereka jadi ga bisa memberontak (?).
Mereka duduk di meja biasa dengan lampion remang2 diatasnya. Tak lama kemudian seorang pelayan menghampiri mereka.
“silahkan ini menunya” ujar pelayan itu lembut sambil menyodorkan buku menu ke wenwen dan lanh. Suaranya begitu lembut, so angelic! Dan sepertinya tidak asing ditelinga wenwen. Wenwen mendongak, melihat sosok pemilik suara itu. Dan..
“wen, mau pesen apa?” tanya lanh. Tapi yang didapat lanh adalah wajah longor wenwen yang sedang melihat pelayan itu. Spontan lanh juga mengarahkan pandangannya ke direksi yang sama, diikuti oleh tesa. ketiganya terbelalak.
udah ah silahkan diliat Chapt 3 nyaaa..
0 komentar:
Posting Komentar