ga usah banyak bacot ah. langsung aja. >>>>
Title: SAME but DIFFERENT
Author: Wulan a.k.a Lanh a.k.a chunnie’s wife, kekekek
Genre: K+/humor/friendship
Pairings: Wulan as Lanh-nee, Wenny as wenwen, tesa as tesa , dan beberapa pairing yg ngaku2 DBSK
WARNING! FF gaje dengan dosis lebay akut! Saya tidak menanggung segala resiko setelah membaca FF ini!
“jae.., jae…, jae.., JAEJOONG OPPA!!!!”
“..eh?” pelayan itu kaget.
Tanpa aba2 wenwen langsung bangkit dari kursinya dan berteriak “jaejoong~~ akhirnya kita jumpaan juga!! Aku kangen looh!!” .. sok kenal sok deket.
“mwo? Se..sejak ka..”
GREP!
Wenwen tidak mempedulikan ucapan si pelayan “Mirip Jaejoong” itu, tidak peduli keadaan sekitarnya, tidak peduli lanh dan tesa, dan tidak peduli dengan undang2 soal peluk memeluk *emang ada?*
Yap. Pelayan “Mirip Jaejoong” itu kini dipeluk habis2an sama wenwen.
“anu.. maaf! Sa.. saya bukan Jaejoong!” ronta pelayan itu. Wenwen melepaskan pelukan mautnya itu dan menunjukkan ekspresi sedih “..hah?” hanya itu yang dapat diucapkannya setelah ia pandangi wajah pelayan itu.
Tesa: ‘ampun deh, wenwen nekat banget! Maen asal peluk aja! ta, tapi beneran sih mukanya persis sama jaejoong, bahkan sama’ lagi!!’
Lanh: ‘nekat, tapi ajib! Kagum gue sama si wenwen! Tapi tanggung ‘ndiri deh tu malu’!’
“ma, masa’??” mata wenwen kini berkaca2 dan berbeling2. Saking tak percayanya ia pada kata2 pelayan itu perlahan ia meneteskan air matanya.
(AUTHOR: *garuk2 kepala* kok ceritanya jadi melankolis gini?? Lanjut aja ga ya?)
(READERS: lanjut aja thor!!!)
“maaf, saya bukan Jaejoong. Nama saya Jejeh. Jejeh Marzuki..”
Wenwen termangu mendengar pengakuan pelayan itu. Sedikit kaget, cakep2 kaya artis korea gitu namanya Jejeh Marzuki??
Pelayan itu hanya tersenyum melihat tingkah wenwen. Tanpa wenwen sadari tangan putih porselen si pelayan sudah ada di kepalanya, mengelus2nya pelan.
“jangan sedih, mungkin nanti anda akan jumpa Jaejoong yang anda maksud..” ujar pelayan itu. BLUSH wajah wenwen memerah seketika.
Antara sadar dan tidak wenwen kembali duduk di kursinya. Suasana perlahan kembali seperti semula. Wenwen yang masih diam seribu bahasa binatang #plakk dan belum memutuskan memesan apa akhirnya memilih pesanan yang sama dengan tesa.
Tak lama kemudian..
Pelayan itu pun kembali dengan membawa pesanan mereka. Sambil memberikan beberapa service ia juga merekomendasikan menu sashimi. Mata mereka bertiga tidak memperhatikan apa yang ia katakan, malah sibuk memandangi wajahnya. Benar2 sama seperti jaejoong!!
“selamat menikmati..” ujarnya
“anu..”
“ya? Ada pesanan lagi?” pelayan bernama jejeh itu memandang kearah wenwen.
“maaf, terimakasih ya..” jawab wenwen malu2.
“ah, tidak apa2..” jawab jejeh membuang angelic smile-nya itu. Melihatnya wenwen hampir tewas di tempat.
Mereka bertiga pun melanjutkan makan mereka. Tak lupa sambil membicarakan cowok bernama jejeh tadi.
“ummh..”
“kenapa tes? Muka’mu jadi biru gitu?” tanya lanh tepat di sebelah tesa.
“Ha I Pe nih, nee!!”
“hee?”
“Hasrat Ingin Pipis~!!” jawab tesa sambil ngeloyor pergi. Mencari ruangan yang sangat berharga di saat seperti ini, ya, kebun sawit.. LOH??! Maksud saya toilet.
Beberapa menit berlalu. Tesa sudah melewati tahap demi tahap dalam proses pembuangan. Semoga saja ia ga lupa tahap akhirnya, heuheu #tutupidung
“haduh.. kenyang banget!! Porsinya bener2 jumbo!” gumam tesa sendirian sambil mencuci tangannya. Tempat cuci tangan itu dekat denga toilet, tapi umum. Tidak ada hand drier disitu. Yang ada hanya tisu gulung di tembok dekat washtofel. Tesa memandanginya, tinggal sedikit, mungkin untuk sekali pakai. Tapi yasudahlah daripada tangannya basah kuyup gitu. Tesa meraih tissueroll itu. Tapi..
“..!”
Sebuah tangan putih kekar juga hendak menarik tissueroll itu. Kedua tangan itu terdiam, tak ada satu pun yang berhasil mendapatkan tissue terakhir itu. Pemilik kedua tangan itu saling pandang dan bertemu mata, sejenak terdiam. Tesa sedikit mendongak, karena pemilik tangan ini orangnya tinggi sekali.
“a, anu..” cowok bertubuh jangkung itu sedikit mengeluarkan kata2, membuat tesa tersadar dari lamunannya, atau lebih tepatnya terpesonaannya, halah ribet!
“ah, silakan itu untukmu saja” ujar tesa merona, mangalihkan pandangannya ntah kemana, asal tidak bertemu mata cowok itu.
“ga usah.. lagian aku punya sapu tangan kok, Cuma buat ngelap ingus..” jawab cowok itu.
“o, oh.. ‘makasih ya!!” tesa langsung berpaling, wajahnya memerah.
‘I, itu.. mimpikah? Aku ga mungkin ketiduran waktu pipis tadi!!” bathin tesa sambil mencubit2 pipinya.
Tesa melirik cowok itu sekali lagi, cowok itu membalas senyum, tesa seakan mau meledak!!
‘beneran!! Itu kan Changmin!!! kok? Kok?’ jerit bathinnya lagi.
tapi penasaran kan gimana si tesa berhadapan sama changmin asli/paslu itu? (readers: nggak tuh)
nyook liat Chapt 4 nyaa...
0 komentar:
Posting Komentar