Welcome!!

Annyeong fanfict lovers!!

Blog ini aku buat khusus Fanfict dari idola-idola kita sampai anime juga. Blog ini lagi masa debut jadi postingannya belum terlalu banyak. Tapi authors bakal bikin banyak ff yang keren2 deh!

mohon kerjasamanya buat kemajuan blog ini. And don't forget to leave comment(s) after read this blog!!

thanks... (_ _)

Lists

FF|I'm Not Her|我不是她|

Genre: romance, Chapter 1a-2b
status: in progress

FF/Don't say goodbye/

genre: PG15/Romance teenager/straight/Chapter 1-10(end)
status: complete

FF/Don't say goodbye/Bonus Chapter

genre: PG15/Romance teenager/straight

FanFict/Utakatta Hanabi/Anime Naruto/1shoot

genre : romance, 1 shoot

FanFict DBSK/Together/comedy/

genre: comedy/teenager/friendship Chapt1
status: in progress

Fanfic || more than a teacher || 1shoot part1-2(end)

genre: teenager/romance

The murderer is my secret admirer

Rat : NC 17( violence)/one shoot/straight yoosu

goodbye my lover


cast :yunjae and others
rat :NC 17
mention : mpreg,angst,violence, 1shoot

Let U Go

pairing: yunjae n other
Rating: PG13/Yaoi
Genre: Romance, angst, 1shoot

dreaming in ‘bolong’ afternoon

special fanfict
status: complete

SAME but DIFFERENT

special fanfic
status: complete

You only love my love | Straight | DB5K

genre: T / Romance Hurt
status: in progress

Kamis, 18 Agustus 2011

Fanfiction: You Only Love My Love | Straight | Chapt4

Pairings :
- author as Shim Jiwoo
- Park Yoochun
- Han Sookyo
- Shim Changmin
- etc.
genre: Romance/hurt, T+, Teenager16+/multi pairings

[Chapter 4]


[Changmin’s pov]

Aku memarkirkan mobilku di depan studioku. Kalau malam begini tidak akan ada yang mau marah kalau aku seenaknya parkir didepan pintu masuk seperti ini. Yang aku harapkan adalah tidak ada yang mengomeliku karena meninggalkan pekerjaanku yang terbengkalai saat ini. Terlebih lagi asistenku yang cerewet itu.

Kriiiieett~~

Aku membuka pintu ruang kerjaku dengan sembunyi-sembunyi. Hey, tidak seperti tadi siang, ruanganku kini sudah rapi. Kertas-kertas dan lembar foto tersusun rapi ditempatnya. Siapa yang merapikannya? Jangan-jangan..

“hei!! Darimana saja kau!!?”

“aa—ah.. mianhae..mian..!!” spontan aku mengangkat kedua telapak tanganku dan berpose seperti pencuri yang tertangkap polisi.

“minta maaflah pada Sookyo!”. Tunggu, ‘minta maaf pada Sookyo’? lalu ini siapa?

“apa-apaan ekspresimu itu?”

“o,ooh.. Jaejoong hyung, kau rupanya! Kau mengagetkanku! Ngomong-ngomong.. mana Sookyo?”

“dia sedang istirahat di sofa. Dia sangat kelelahan sampai tumbang begitu” jelas Jaejoong hyung.

Berarti yang membereskan ruanganku yang super berantakan itu dia? Pantas saja. Lagipula sejak siang dia juga terlihat sangat sibuk . aku menghampiri sofa marun panjang di dekat ruanganku. Ya,Sookyo tampak sangat kelelahan, kelihatan dari cara tidurnya yang berantakan.

“nyenyak sekali ya?” gumamku pelan. Tanpa perintah tanganku mengelus-elus rambut hitamnya. Entah mengapa juga, tiba-tiba bibirku menyunggingkan sebuah senyum.

“umm..” Sookyo mulai grusah-grusuh dan kini duduk tepat dihadapanku. Apa aku membangunkannya?

Tiba-tiba ia tertunduk dan menjatuhkan kepalanya di pundakku. Aku sedikit merinding karena nafasnya berhembus di tengkukku.

“apa.. Changmin oppa sudah.. kembali? Zzz..”

Anak ini mengigau rupanya. Sebegitu lelahnya kah dia sampai tidak tau kalau aku sudah didepannya? Tidurnya juga semakin nyenyak. Tapi aku tidak mungkin meninggalkannya menginap disini.

“mau membawanya pulang?” tanya Jaejoong hyung yang melihatku sedang menggendong Sookyo dengan bridal style. Para kru yang lain juga melihatku terheran-heran. Aku hanya mengangkat kedua pundakku sambil tersenyum singkat lalu melengos menuju mobilku.

~

[Sookyo’s pov]

Seoul city, 10am

Tik..tok..tik..tok..

Sayup-sayup aku mendengar detik jam tepat di sebelah telingaku. Sedikit demi sedikit kelopak mataku terbuka. Seberkas sinar mentari yang masuk melalui celah-celah gorden itu menyilaukan mataku. Perlahan mataku terbuka sempurna, namun pikiranku masih seperti di awang mimpi. Telapak tanganku yang menyentuh kasur merasakan sesuatu yang asing bagiku. Kasur ini lebih lembut dan dingin dari biasanya. Mataku menerawang langit-langit kemudian beralih ke jendela. Ini bukan kamarku!. Telingaku mendapati suara dengkuran halus namun berat. Tiba-tiba sebuah tangan kekar memeluk perutku dari belakang. Aku berbalik, betapa kagetnya aku saat mataku juga menemukan sesosok pria bertelanjang dada masih tertidur pulas dengan wajah baby facenya.

“GYAAAAAAAHHHHH!!!!”

“WAAAAA!! Apa?! Ada apa?!!” kaget orang di sebelahku ini sambil melonjak dari posisi tidurnya. Sangat lucu kalau melihat ekspresinya.

“ke,kenapa aku ada disini?!!” tanyaku histeris sambil memalingkan mataku sosoknya yang setengah telanjang itu.

“semalam kau ketiduran di studio. Aku tidak enak membangunkanmu jadi kau kubawa kemari saja..” jelasnya sambil memakai kaosnya. Wajahku panas, pasti sudah sangat merah karena melihatnya bertelanjang dada tadi. Dan lagi, semalam penuh aku tidur seranjang dengannya! Dengan Shim Changmin!! astaga seandainya terjadi sesuatu tadi malam.. aish! Apa yang kupikirkan?!

“kau mau sarapan apa?” tanyanya yang sudah bangkit dari ranjang. Hey, lucu sekali melihatnya memakai celana piyama dengan rambut yang masih acak-acakan dan muka bantal seperti itu.

“apa saja..” jawabku seraya menahan senyum di bibirku.

“baiklah kalau begitu. Turunlah kalau mau sarapan”

Aku pun menurunkan sepasang kakiku ke lantai dan terduduk di pinggir ranjang dan bersiap mengikutinya. Tapi kenapa dia malah melihatku tajam seperti itu?

“. . tutup dadamu, nanti masuk angin..” katanya tiba-tiba. Aku terbelalak dan menunduk melihat 3 kancing bajuku yang tidak terkait. Astaga! Dalamanku terekspos! Wajahku memerah, Tuhan.. aku malu sekali! tapi orang ini malah melengos dengan wajah datar. Dengan kesal aku melemparkan bantal kearahnya.

~

“selamat makan..” seru kami berdua seraya menjepit sepasang sumpit diantara kedua telapak tangan kami. Tampak si jangkung di depanku ini melahap makanannya bagai kudanil kalap. Sementara aku hanya terkikik pelan.

“hmm! Enak juga! Walaupun hanya masakan kemarin yang dipanaskan” ujarku sambil sedikit terkekeh.

“menurutku semuanya sama saja” sahutnya sambil meneguk segelas susu. Dasar monster makanan. apa ia tidak sadar mulutnya bercelemotan susu begitu?

“mulutmu bercelemotan!” spontan tanganku mengulurkan serbet dan tanpa perintah mengelap sudut-sudut bibirnya yang putih karena susu. Sesekali jemariku menyentuh bibirnya dengan pelan, semakin perlahan dan sentuhan itu semakin melembut, dan semakin lama aku sadar akan apa yang kulakukan. Aku bisa merasakan deru nafasnya, kami dekat sekali! dan kini kami hanya terdiam mematung.

Degup jantungku berdetak sangat cepat saat ini.

Tiba-tiba tangan kekarnya menggenggam tanganku yang masih terdiam di dekat bibirnya. Hangat.

“ah.. gomawo..” katanya dengan senyum. Aku langsung menurunkan tanganku.

“ne..” aku hanya bisa menjawab sekenanya lalu berbalik dan berusaha rileks.

“biar aku cuci piringnya” ujarku tanpa memandangnya sedetikpun lalu membereskan meja makan. Saat aku sedang mengangkat piring-piring kotor tanpa sengaja aku menumpahkan sisa susu tadi. Tumpahan itu bercecer di lantai putih dapur ini.

“sudah, biar aku yang mengepelnya” kali ini Changmin yang turun tangan. Aku mengiyakan dan melangkah menuju tempat cuci piring.

Beberapa menit kemudian setelah aku menyelesaikan aktifitas cuci piringku, aku pun berjalan melewati meja makan tadi. Tampak Changmin oppa masih sibuk mondar mandir dengan pel di tangannya. Masih belum siap juga?

“oppa ya! Kenapa dari tadi belum si..”

“Sookyo! Awas licin!”

CYIIT! Aku merasakan kakiku yang baru saja memijak lantai licin ini melayang kebelakang, diikuti tubuhku yang jatuh kedepan. Astaga aku terpeleset!

GREP!

“oppa!! Kenapa lantainya jadi tergenang begitu?!”

“a,anu..mian..” ucapnya terbata-bata. Hey, aku bisa melihat bayangan wajahku dimatanya sekarang. Dan.. sepasang tangan terasa membalut punggungku. Tanganku sendiri tampak melingkar dengan nyaman di lehernya. Dan wajah kami.. sangat sangat dekat! Lagi, kami mematung dengan posisi seperti ini.

Namun tiba-tiba..

“Changmin chagi.. kenapa pintu depan tidak terkunci..”

DEG!! Seorang gadis masuk tanpa permisi dan menembus dapur sampai akhirnya matanya menemukan sosok kami.

Dia.. Yeonhee! Astaga! Kenapa dia bisa datang di saat seperti ini?!

Dia tampak kaget dengan posisi kami berdua. Sangat kaget hingga ia terpaku dengan mata terbelalak. Dengan sigap aku langsung melepas tanganku yang mengalung di leher Changmin oppa dan memberi jarak dengannya.

“a—anu..”

“hai, Yeonhee-ah! Kenapa tidak bilang-bilang datang kemari?” sela Changmin oppa. Berusaha tampil biasa di hadapan Yeonhee yang kini sudah memasang wajah dan tatapan yang mengerikan. Sudah kuduga ini akan terjadi. Tapi tadi itu kan kecelakaan!

“oh.. jadi sekarang kau ‘bermain’ dengan asistenmu?!” seru Yeonhee dengan aura syok yang masih tidak terlepas dari wajahnya.

“apa maksudmu? Ini tidak seperti.. Yeonhee-ah!!!” Changmin oppa kini berlari mengejar sosok wanita itu. Sedangkan aku hanya berdiri beku di tempatku. Ada satu fakta yang kini melayang di otakku, kabar tentang hubungan Changmin dan Yeonhee itu ternyata benar.

Sakit, perih, hati dan pikiranku seakan disobek-sobek oleh fakta yang tak bisa kuelakkan itu. Dan sekarang posisiku adalah pisau yang menggores hubungan mereka sekarang ini. Jika Yeonhee meminta berakhir, Changmin oppa pasti akan merasa sakit. Dan parahnya, bagaimana jika oppa malah membenciku?

aku juga turut merasa kacau. Tetesan air bening dari mataku membasahi lantai. Apa sebaiknya aku pasrah saja?

TBC

next chapt5>>>>

1 komentar:

pok2 mengatakan...

ha..h..LANJUTKAN!!? XDDDD

hidup CHANGMIN n SOOKYOO!!...eh,, juga YUNHO n jiwoo?? ;-)

ewwh,,ni..nice ef ef.. (='///'=)V

Posting Komentar